Kamis, 20 Oktober 2016

PERKENALAN DAN SILATURAHMI KEPALA BP3K BRANG REA BESERTA PENYULUH BARU DESA TEPAS



Penyuluh Baru Desa Tepas Memaparkan Rencana Kegiatan 

Dihadapan Sekdes Desa Tepas


Untuk menyukseskan program daerah dibidang pertanian, langkah awal yang ditempuh oleh Kepala BP3K Kecamatan Brang Rea melaksanakan kegiatan silaturahmi atau safari penyuluhan yang dilaksanakan pada setiap Desa di Kecamatan Brang Rea. Pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2016, kepala BP3K Kec. Barang Rea beserta para penyuluh  dan KCD Pertanian Kecamatan Brang Rea melakukan kunjungan atau silaturahmi ke pemerintah desa tepatnya ke kantor desa Tepas. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk memulai koordinasi dengan pemerintah desa setempat.

Diskusi Ringan Bersama PPL dan Kepala BP3K Kecamatan Brang Rea

Pada kesempatan tersebut Kepala BP3K Kecamatan Brang Rea yang baru menjabat dan calon penyuluh yang baru ditempatkan di wilayah Desa Tepas Kecamatan Brang Rea memperkenalkan diri sekaligus memulai koordinasi dengan pemerintahan desa terkait program atau kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya. Pemerintah desa menyambut baik kegiatan ini dengan harapan kerjasama antara aparatur pemerintah ini dapat berjalan secara terus menerus. Pentingnya koordinasi di tingkat desa ini sebagai awal pelaksanaan kegiatan untuk menyatukan persepsi dalam hal administrasi dan teknis di lapangan antara pemerintah desa, Kepala BP3K, Penyuluh dan KCD pertanian. Sehingga kedepannya diharapkan, permasalahan-permasalahan yang timbul di masyarakat petani dapat segera teratasi dengan baik yang nantinya mengarah pada keberhasilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani khususnya di Kecamatan Brang Rea. (Candra Purnamarini, S.Pt)

OPTIMALKAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI BRANG REA DENGAN IRIGASI AIR PERMUKAAN

Upaya Khusus (UPSUS) dalam meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai terus digenjot oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian. Salah satu unsur yang menjadi perhatian khusus adalah perbaikan sarana irigasi. Menjelang penghujung semester II tahun 2016, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian mengucurkan program bantuan irigasi air permukaan.

Survei Calon Lokasi Irigasi Air Permukaan di Desa Lamuntet 

Kecamatan Brang Rea sebagai salah satu lumbung padi di Kabupaten Sumbawa Barat mendapat perhatian khusus dari Dinas Kehutanan Perkebuanan dan Pertanian (Dishutbuntan) Sumbawa Barat terkait dengan program tersebut. Mengingat topografi Brang Rea yang dikelilingi oleh sungai, namun masih banyak lahan yang belum optimal irigasinya. Karena irigasi permukaan ini memanfaatkan air permukaan (sungai) sebagai sumber air utama. Dengan adanya bantuan irigasi permukaan ini diharapkan kedepannya akan mengoptimalkan fungsi lahan kering baik dari segi produktivitasnya maupun indeks pertanamannya. Untuk memaksimalkan program tersebut, maka peran penyuluh sebagai fasilitator pelaku utama sangat diperlukan. Untuk memastikan calon lokasi titik irigasi permukaan, KCD Pertanian Brang Rea sebagai perpanjangan tangan DISHUTBUNTAN KSB menggandeng PPL BP3K Brang Rea dalam melakukan survei calon lokasi irigasi air permukaan. Dengan adanya informasi dari penyuluh untuk mengusulkan calon lokasi dimana ditempatkan bantuan tersebut, maka diharapkan bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi petani.  

Potensi Lahan Kering yang Bisa Dioptimalakan Irigasinya di Desa Lamuntet

Berdasarkan persyaratan juklak dan juknis calon lokasi irigasi air permukaan, maka diwilayah Kecamatan Brang Rea menurut hasil survei yang dilakukan diperoleh 6 titik calon lokasi di Desa Lamuntet dan Desa  Bangkat Monteh. Desa Beru 1 titik, Seminar Salit 1 titik dan Desa Sapugara Bree 1 titik yang berlokasi di areal Kelompok Tani Teluk Moyong. 

Sungai di Desa Bangkat Monteh Sebagai Sumber Air Utama Irigasi Air Permukaan
Dalam rencana realisasi bantuan tersebut, tiap calon lokasi yang sesuai kriteria akan mendapatkan bantuan berupa mesin air (15 PK) beserta rumah/gudang mesin dan saluran irigasi sepanjang 100 meter. Apabila program ini berjalan maksimal, maka diharapkan dapat mengoptimalkan potensi irigasi seluas 120 Ha lahan kering yang tersebar di 9 titik calon lokasi di wilayah Kecamatan Brang Rea. Berdasarkan keterangan dari PPL pada masing-masing calon lokasi tersebut, bahwa produktivitas dan indeks pertanaman (IP) pada daerah tersebut bisa dikategorikan rendah karena terhambat masalah irigasi. Bahkan pada salah satu wialayah tersbut pada musim tanam ke I (April-September) Tahun 2015 pernah mengalami kekeringan dengan kategori berat yang hampir mengalami puso. Harapan PPL kedepannya, agar ada monitoring dan evaluasi dari dinas terkait terhadap pengerjaan proyek tersebut, terkait kualitas bangunan dan pemanfaatan mesin bantuan. Serta melibatkan partisipasi anggota kelompok tani sebagai pelaksana dalam pengerjaan proyek tersebut. Harapan untuk petani kedepannya agar dapat menjaga fasilitas tersebut sebagai aset kelompok tani sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang cukup lama. (Ikirahmansyah, S.ST, MM)


Potensi Lahan Kering yang Bisa Dioptimalakan Irigasinya di Desa Bangkat Monteh

Foto Bersama Petani di Calon Lokasi Irigasi Air Permukaan


Minggu, 09 Oktober 2016

POKOK-POKOK PENYULUHAN PERTANIAN



1.1. Pengertian Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan berasal dari kata “Suluh” yang dapat diartikan bisa menerangi. Menurut Undang-undang nomor 16 Tahun 2006 definisi penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran  bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup.


1.2. Falsafah penyuluhan pertanian
  1. Penyuluhan  adalah proses pendidikan artinya penyuluhan harus dapat membawa perubahan  manusia dalam aspek-aspek perilaku baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
  2. Penyuluhan adalah proses demokrasi artinya penyuluhan harus mampu mengembangkan suasana bebas untuk berpikir, berdiskusi menyelesaikan masalahnya, merencanakan dan bertindak bersama-sama.
  3. Penyuluhan adalah proses continue artinya penyuluhan harus dimulai dari keadaan petani pada saat itu ke arah tujuan yang mereka kehendaki berdasarkan kebutuhan dan kepentingan yang sedang berkembang.

1.3. Tujuan penyuluhan pertanian bagi pelaku utama dan pelaku usaha
  • Bertani lebih baik (better farming)
  • Berusaha tani lebih baik (better business)
  • Hidup lebih sejahtera (better living)
  • Masyarakat lebih baik (better community)
  • Kelestarian lingkungan lebih terjaga ( better environment)

1.4. Prinsip Penyuluhan Pertanian akan lebih efektif jika :
  1. Adanya minat dan kebutuhan petani;
  2. Membangun /menumbuhkembangkan organisasi petani;
  3. Adanya keberagaman budaya masyarakat;
  4. Perubahan budaya artinya penyuluhan harus dilakukan secara bijak
  5. Kerjasama dan partisipatif artinya mempu menggerakkan programma penyuluhan.
  6. Demokrasi dalam menerapkan ilmu artinya diberikan kesempatan petani  ilmu alternative
  7. Belajar sambil bekerja
  8. Menggunakan metode penyuluhan yang sesuai
  9. Dapat mengembangkan kepemimpinan petani
  10. Spesialisasi artinya penyuluh adalah orang yang terlatih
  11. Memperhatikan keluarga sebagai kesatuan unit social dan mewujudkan kepuasan petani

1.5. Tugas Pokok Penyuluhan Pertanian
  • Melakukan kegiatan persiapan
  • Pelaksanaan penyuluhan pertnian
  • Evaluasi dan pelaporan
  • Pengembangan penyuluhan peranian, profesi dan kegiatan penunjang pertanian

1.6 Fungsi Penyuluhan pertanian adalah berperan sebagai motivator, fasilitator dan dinamisator dalam kegiatan penyuluhan pertanian seperti membantu mencarikan informasi inovasi teknologi,permodalan, pemasaran, mengajarkan keterampilan, menawarkan/merekomendasikan paket teknologi, memfasilitasi, mengembangkan swadaya dan swakarya petani.

1.7.  Peran Penyuluh Pertanian
  1. Memfasilitasi proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha
  2. Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi,   teknologi dan sumber daya lainnya
  3. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha
  4. Menumbuhkembangkan organisasi petani agar lebih baik.
  5. Menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha akan kelestarian lingkungan
  6. Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian yang maju dan modern secara berkelanjutan.

1.8 Motivasi Kerja Penyuluh

Internal meliputi  sejati bahwa penyuluhan tugas mulia, semangat tinggi, jiwa kerjasama, kerja teratur sesuai dengan programma, keperibadian, sikap, pengalaman, pendidikan, dan cita-cita. External; uu no 16 ttg SP3K, PP No 43 Tahun 2009 tentang pembiayaan, pembinaan dan pengawasan penyuluh pertanian, pendidikan dan pelatihan, penghargaan pengaruh pimpinan.

1.9. Panca Etika Penyuluh Pertanian
  1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta senantiasa menghormati dan memperlakukan pelaku utama dan pelaku usaha sederajat dengannya.
  2. Senantiasa menempatkan keinginan dan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha sebagai dasar utama pertimbangan dalam mengembangkan program apapun bersama.
  3. Senantiasa lugas, tulus dan jujur (ikhlas, jujur dan sungguh-sungguh) dalam menyampaikan informasi, saran maupun rekomendasi dan bertindak sebagai motivator, dinamisator, fasilitator serta katalisator dalam membimbing pelaku utama dan pelaku usaha
  4. Memiliki dedikasi dan pengabdian untuk membela pelaku utama dan pelaku usaha atas dasar kebenaran serta dalam melaksanakan tugas senantiasa memperlihatkan keteladanan, serasi selaras dan seimbang kepada semua pihak
  5. Senantiasa memelihara kesetiakawanan dan citra korp penyuluh atas prinsif asah, asih asuh dan menghormati agama, kepercayaan, aturan, norma dan adat setempat.

1.10. Indikator Keberhasilan Penyuluhan Pertanian
  1. Tersusunnya data peta wilayah
  2. Tersusunnya Programma Penyuluhan Pertanian
  3. Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan(RKT) Penyuluh Pertanian
  4. Terdesiminasinya informasi teknologi Pertanian kepada pelaku utama
  5. Tumbuhkembangnya kelembagaan petani
  6. Meningkatnya Kapasitas Pelaku utama
  7. Meningkatnya akses pelaku utama terhadap informasi pasar, teknologi
  8. Sarana prasarana dan pembiayaan
  9. Meningkatnya  dan produktivitas,skala usaha dan pendapatan pelaku utama.

1.11. Asas Penyuluhan Pertanian
  1. Demokrasi menghormati pendapat Pemerintah Pusat, Daerah dan pelaku utama, pelaku usaha
  2. Manfaat dapat meningkatkan pengetahuan ketrampilan sikap,produktivitas, pendapatan pelaku utama dan pelaku usaha
  3. Kesetaraan artinya mitra sejajar
  4. Keterpaduan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
  5. Keseimbangan kebijakan ,inovasi, kesetaraan gender
  6. Keterbukaan, Kerjasama, partisipatif
  7. Kemitraan artinya saling menghargai, menguntungkan, memperkuat, saling membutuhkan antara pelaku utama dan pelaku usaha.
  8. Keadilan, pemerataan, bertanggungjawab (pasal 2 UU nomor 16 Tahun 2006)
Harapan kedepannya, semoga kita dapat melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya yang dilandasi semangat kerja Ikhlas, Jujur, dan Sungguh-sungguh untuk mensejahterakan pelaku utama, pelaku usaha.
(Ahmad, S.Pt. Kepala UPTB BP3K Kecamatan Brang Rea)



Selasa, 04 Oktober 2016

SAFARI PENYULUHAN, TINGKATKAN KOORDINASI ANTAR STAKEHOLDER


Penulis :
Ikirahmansyah, S.ST, M.M
Penyuluh Pertanian BPPP Kecamatan Brang Rea


Suasana Safari Penyuluhan di Balai Pertemuan Desa Moteng

Sebagai salah satu UPTB di lingkup Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Brang Rea terus berbenah dalam menerjemahkan tupoksinya sebagai upaya mendukung visi misi Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat terutama dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Salah satu gebrakan baru yang dipelopori oleh kepala BP3K Kecamatan Brang Rea yaitu Ahmad, S.Pt atau yang lebih akrab disapa Ustadz adalah melakukan safari penyuluhan.
Adapun tujuan dari pelaksanaan dari safari penyuluhan ini adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan koordinasi antar stakeholder dalam kegiatan penyuluhan. Dimana penyuluh sebagai fasilitator bisa memfasilitasi kebutuhan dari petani sebagai pelaku utama dengan pelaku usaha. Dengan demikian akan tercipta suatu hubungan yang sinergis antar stakeholder. 
Pada hari Selasa tanggal 04 Oktober 2016, kepala BP3K Kecamatan Brang Rea beserta rombongan melakukan safari penyuluhan sekaligus bersilaturrahmi di Desa Moteng. Bertempat di balai pertemuan Desa Moteng, dalam sambutannya kepala BP3K Kecamatan Brang Rea menyampaikan dengan adanya kegiatan safari penyuluhan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara stakeholder. 
high

Foto Bersama Petani Desa Moteng 

Peninjauan Perkembangan Demplot Padi di Poktan "Bunga Keleta" Desa Moteng
Bersama Perwakilan PT. Petrokimia Kayaku dan PPL Desa Moteng

Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari PT. Petrokimia Kayaku. Sebagai salah satu produsen obat-obatan pertanian, kehadiran PT. Petrokimia Kayaku sebagai pelaku usaha diharapkan dapat terjalin kerjasama yang baik dalam usaha memajukan sektor pertanian khususnya di wilayah Kecamatan Brang Rea. Kegiatan safari penyuluhan di Desa Moteng diisi dengan penyampaian materi tentang sosialisasi prodak-prodak PT. Petrokimia Kayaku dan diskusi tentang OPT padi oleh perwakilan PT. Petrokimia Kayaku dan PPL BP3K Kecamatan Brang Rea. Kegiatan safari penyuluhan diakhiri dengan peninjauan perkembangan Demplot padi hasil kerjasama PT. Petrokimia Kayaku dengan BP3K Kecamatan Brang Rea yang berlokasi di lahan kelompok tani “Bunga Keleta” Desa Moteng. (Ikirahmansyah, S.ST, MM //Adm) 


Foto Bersama Petani di Lokasi Demplot