Selasa, 07 November 2017

BIOLOGI DAN EKOLOGI HAMA PENGGEREK BATANG PADI

Penulis : Ikirahmansyah, S.ST, M.M
Penyuluh Pertanian BPPP Kecamatan Brang Rea

Hama penggerek batang padi merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi. Berdasarkan hasil monitoring tim proteksi tanaman balai besar tanaman padi, berdasarkan luas serangan pada tahun 2006, hama penggerek batang padi menempati peringkat pertama yaitu seluas 112950 ha. Peringkat ke-2 adalah hama tikus seluas 103786 ha dan peringkat ke-3 adalah hama wereng coklat seluas 28421 ha (Dirjentan, 2007). Pada tahun 2010, luas serangan penggerek batang padi di Jawa Barat menurun menempati peringkat ke-2 setelah wereng coklat yaitu seluas 35433 ha (BBPOPT, 2010). Namun pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 hama penggerek batang padi kembali menempati peringkat pertama terutama di Jawa Barat.

Dalam 5 tahun terakhir serangan hama penggerek batang di NTB mencapai areal rata-rata 1.700 ha setahun. Peningkatan luas serangan dari tahun ke tahun sangat didukung oleh kebiasaan petani yang bertanam padi sepanjang tahun tanpa pergiliran dengan tanaman non padi, waktu tanam yang tidak serempak dan kebiasaan menyemai benih disekitar persawahan yang tanggul jeraminya belum dibersihkan. Oleh karena upaya terhadap pengendalian terhadap penggerek batang padi terus gencar dilakukan. selain itu juga perlu pemahaman petani tentang cara hidup atau biologi dan ekologi hama penggerek batang padi, agar dapat dilakukan pencegahan dini terhadap perkembangan hama penggerek batang padi. Berikut dijelaskan tentang Biologi dan Ekologi hama penggerek batang padi.

Di Indonesia telah di temukan 6 jenis penggerek batang padi yang terdiri dari penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Walker), penggerek batang padi putih Scirpophaga innotata (Walker), penggerek batang padi bergaris Chilo suppressalis (Walker), penggerek batang padi kepala hitam Chilo polychrysus Meyrick, penggerek batang padi berkilat Chilo auricilius Dudgeon (kelima spesies tersebut termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae), dan penggerek batang padi merah jambu Sesamia inferens (Walker) (spesies ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Noctuidae). Dari enam spesies tersebut hanya empat spesies yang banyak ditemukan sebagai hama utama padi yaitu penggerek batang padi kuning, penggerek batang padi putih, penggerek batang padi bergaris, dan penggerek batang padi merah jambu. Penggerek batang padi kepala hitam dan penggerek batang padi berkilat jarang ditemukan karena populasinya rendah.

1. Penggerek Batang Padi Kuning Scirpophaga incertulas (Walker)
  • Ngengat atau imago
Spesies ini ditandakan dengan sayap ngengat yang berwarna kuning dengan titik hitam pada sayap depan (Gambar 3A). Panjang ngengat jantan 14 mm dan betina 17 mm, dapat hidup antara 5-10 hari. Siklus hidup 39-58 hari, tergantung pada lingkungan dan makanan. Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10 km.
  • Telur
Ngengat meletakkan telur secara berkelompok dan diletakkan pada daun bagian ujung. Jumlah telur 50-150 butir/kelompok. Kelompok telur ditutupi rambut halus berwarna coklat kekuningan (Gambar 3B) yang diletakkan antara pukul 19.00-22.00 selama 3-5 malam sejak malam pertama. Keperidian 100-600 butir tiap betina. Stadium telur 6-7 hari.
  • Larva
Larva berwarna putih kekuningan sampai kehijauan, dengan panjang maksimum 25 mm. Larva terdiri dari 5-7 instar, lama stadium larva 28-35 hari. Karena larva bersifat kanibal sehingga hanya ada seekor larva yang hidup dalam satu tunas. Larva yang menetas keluar melalui 2-3 lubang yang dibuat pada bagian bawah telur menembus permukaan daun. Larva yang baru muncul (instar 1) biasanya menuju bagian ujung daun dan menggantung dengan benang halus atau membuat tabung kecil, terayun oleh angin dan jatuh kebagian tanaman lain atau permukaan air. Larva kemudian bergerak ke tanaman melalui celah antara pelepah dan batang. Selama hidupnya larva dapat berpindah dari satu tunas ke tunas lainnya. Larva instar
akhir menuju pangkal batang untuk berubah menjadi pupa. Sebelum menjadi pupa, larva membuat lubang keluar pada pangkal batang dekat permukaan air atau tanah, yang ditutupi membran tipis untuk jalan keluar setelah menjadi imago.
  • Pupa
Pupa berwarna kekuning-kuningan atau agak putih, dengan kokon berupa selaput benang berwarna putih. Panjang 12-15 mm (Gambar 1 C) dan stadium pupa 6-23 hari. Pupa berada di dalam pangkal batang (Gambar 1D).
                 A                         B                          C                                 D
Gambar 1. Stadia Penggerek Batang Kuning

Gambar 1. Stadia penggerek batang padi kuning S. incertulas: (A)Ngengat atau imago, (B)Telur, (C)Larva, (D)Pupa.

2. Penggerek Batang Padi Putih Scirpophaga innotata (Walker)
  • Ngengat atau Imago
Sayap ngengat berwarna putih dengan ukuran betina 13 mm dan jantan 11 mm (Gambar 2A).
  • Telur
Telur diletakkan berkelompok pada permukaan atas daun atau pelepah. Bentuk kelompok telur sama dengan kelompok telur penggerek batang padi kuning. Kelompok telur di tutupi rambut halus berwarna coklat kekuning-kuningan (Gambar 2B). Satu kelompok telur terdiri dari 170-260 butir dan lama stadium telur 4-9 hari.
  • Larva
Bentuk larva mirip larva penggerek batang padi kuning dengan panjang maksimal 21 mm dan berwarna putih kekuningan (Gambar 2C). Stadium larva 19-31 hari kecuali untuk larva yang berdiapause. Pada akhir musim kemarau, larva instar akhir tidak langsung menjadi pupa, tetapi mengalami diapause dalam pangkal batang atau tunggul. Hal ini biasanya terjadi di daerah tropis yang memiliki perbedaan musim hujan dan kemarau yang jelas. Lamanya diapause tergantung pada lamanya musim kemarau. Setelah turun hujan dan tanah lembab, larva yang berdiapause akan menjadi pupa.
  • Pupa
Lama stadium pupa 6-12 hari. Pupa yang berasal dari larva yang berdiapause akan menjadi ngengat secara bersamaan atau serentak. Dengan demikian generasi penggerek batang padi putih pada awal musim hujan seragam (Gambar 2D).


               A                         B                         C                                     D
 Gambar 2. Stadia Penggerek Batang Putih.

3. Penggerek Batang Padi Bergaris Chilo suppressalis (Walker)
  • Ngengat atau imago
Ngengat bisa hidup sampai satu minggu dan aktif mulai senja. Kepala ngengat berwarna coklat muda dan warna sayap depan coklat tua dengan venasi sayap yang jelas (Gambar 3A). Panjang ngengat 13 mm.
  • Telur
Seekor betina bisa bertelur 100-550 butir dalam kelompok, yang terdiri dari 60-70 telur/kelompok selama 3-5 malam. Telur diletakkan pada pangkal daun atau kadang-kadang pada pelepah. Telur berwarna putih dan tidak dtutupi rambut dengan lama stadium telur 4-7 hari (Gambar 3B).
  • Larva
Setelah menetas larva masuk kedalam pelepah daun dan kemudian masuk kedalam batang. Larva berwarna abu-abu, kepala berwarna coklat dengan garis coklat sejajar tubuhnya (Gambar 3C). Panjang maksimal 26 mm. Stadium larva 33 hari. Beberapa ekor larva bisa hidup pada satu buku dari satu tunas. Perubahan kepadatan populasi penggerek batang padi bergaris tergantung
pada temperatur dan ketersediaan makanan. Satu siklus hidup bisa mencapai enam gererasi/tahun.
  • Pupa

Larva instar akhir berpupa di dalam batang. Warna pupa coklat tua (Gambar 3D) dengan stadium pupa 6 hari .
                A                                      B                         C                          D

Gambar 3. Stadia penggerek batang padi bergaris C. suppressalis: (A)ngengat atau imago; (B)kelompok telur; (C)larva; (D)pupa.


4. Penggerek Batang Padi Merah Jambu Sesamia inferens (Walker)

  • Ngengat atau imago
Ngengat berwarna coklat, sayap depan bergaris coklat tua memanjang dan sayap belakang putih (Gambar 4A). Panjang ngengat 4-17 mm. Kurang tertarik cahaya.
  • Telur
Telur diletakkan diantara pelepah daun batang padi mirip manik-manik dalam 2 –3 baris per kelompok (Gambar 4B). Kelompok telur tidak tertutup sisik. Satu kelompok bisa terdiri dari 30-100 butir dengan masa stadium telur 6 hari.
  • Larva
Larva berwarna merah jambu (Gambar 4C) dengan panjang maksimal 35 mm. Stadium larva 28-56 hari. Beberapa ekor larva bisa hidup pada satu buku dari satu tunas.
Pupa
Pupa berwarna coklat tua dengan panjang 18 mm (Gambar 4D). Pupa terdapat dalam pelepah atau dalam batang dan stadium pupa 8-11 hari. Total siklus hidup 46-83 hari.

                 A                           B                             C                                D

Gambar 4. Stadia penggerek batang padi merah jambu S.inferens: (A)ngengat atau imago; (B)kelompok telur; (C)larva; (D)pupa


Sumber Rujukan : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi- Balitbangtan Kementan
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar